Advertisement
Pengertian Akord. Musik mengetahui notasi mulai sejak tahun 590 yang diketemukan oleh Paus Agung Gregori. Notasi ini dimaksud Notasi Gregorian. Tetapi disempurnakan seputar tahun 950 dengan dikenalnya Notasi Balok. Awal mulanya tahun 1600-1750 (Masa Barok) orang mengetahui musik polifoni dengan pengetahuan kontrapung, nada ke-2 berbentuk melodi lain yang sama-sama bertentangan. Baru tahun 1725 (Masa Classic 1750-1820) orang mengetahui akord dalam musik homofoni, Remeau menulis buku Traite d'Harmonie tahun 1722. Awal mulanya akord disusun dengan tiga suara, lalu dibalikkan, berbentuk mayor, minor, augmented, dmiminished, dan sebagainya ditambah suara septim, sixth, dst. Serta mulai tahun 1750 di Masa Classic akord juga berkembang sampai saat ini di masa blues (1870), jazz (1920), pop serta rock (1955), dan lain-lain. yang mengetahui akord ninth, eleeventh, thirdteenth, dst.
Arti Akord mempunyai yaitu kumpulan tiga nada atau lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis. Akord bisa dimainkan secara terputus-putus ataupun secara bersamaan. Contoh alat musik lainnya yang bisa memainkan akord adalah gitar (akustik dan listrik), organ, electone.
Adapun fungsi akord adalah antara lain:
1. Mengiringi orang menyanyi.
2, Untuk memudahkan mengaransemen lagu
3. Membantu menciptakan sebuah lagu
Macam-macam akord
Akord terdiri atas berbagai macam. Antara lain akord mayor, akord minor, akord dominan septim, akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu yang sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.
Tingkatan akord berjumlah 7 antara lain:
Akor tingkat I : c' - e' - g' ( C ) tonika
Akor tingkat II : d' - f' - a' ( Dm) supertonika
Akor tingkat III : e' - g' - b' ( Em) median
Akor tingkat IV : f' - a' - c'' ( F ) sub dominan
Akor tingkat V : g' - b' - d'' ( G ) dominan
Akor tingkat VI : a' - c' - e'' ( Am) sub median
Akor tingkat VII : b' - d' - f'' (Bdim) Introduktor/leading not
Tingkatan akor pada tangga nada Kromatis :
- Akor Mayor terdiri atas akor tingkat I, IV, dan V ( akor pokok ) karena jarak interval nada dasar akor dengan nada terts-nya 2 dan disebut terts besar (mayor).
- Akor Minor terdiri atas akor tingkat II, III, dan VI karena jarak nada dasar akor dengan terts-nya 11/2.
- Akor diminished atau disebut kuint kurang terdiri atas akor tingkat VII karena jarak interval nada dasar akor dengan kuint-nya 3. Akor minor dan diminished dikelompokkan sebagai akor tambahan karena berfungsi sebagai pemanis gerak akor dalam mengiringi lagu.
Contoh penulisan akor pada tangga nada natural
Pergerakan sebuah lagu bisa diiringi dengan akord pokok saja misalnya akord tingkatan I, IV dan V ini disebut akord pokok, tetapi jika iringan lagu akan lebih indah jika ditambah akord tingkatan II, iii dan VI yang disebut akord sisipan.
Rumus pola gerak akord pada sebuah lagu antara lain:
1. I – IV – V – I
2. I – IV – I
3. I – VI – IV – V – I
4. I – III – VI – IV – V – I
5, I – V – I
6. I – VII – VI – IV – V – I
Advertisement